21 Jul 2018
1. Gunakan Nada yang pas
Agar komunikasi berjalan lancar, Anda harus memakai nada yang pas. Jangan terlalu kecil, juga tidak terlalu keras. Sebab, jika menggunakan nada yang kecil, bisa saja apa yang Anda ucapkan tidak terdengar dengan baik.Pada saat seperti itu, tidak jarang terjadi mis komunikasi. Sehingga pembicaraan satu dengan yang lainnya tidak nyambung. Begitupun sebaliknya jika menggunakan nada yang terlampau keras bisa menyebabkan lawan bicara Anda tersinggung. Sebab, jika memakai nada yang tinggi terkesan membentak. Maka dari itu, jika Anda sedang berbicara dengan siapapun. Anda harus bisa mengatur volume suara Anda dengan sebaik mungkin.
2. Gunakan Kata - Kata Yang mudah dimengerti
Selain memakai nada yang sedang, Anda juga wajib menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara. Sebab, jika lawan bicara Anda tidak mengerti apa yang Anda katakan, kemungkinan besar terjadi salah tafsir. Saat berkomunikasi, usahakan untuk tidak menggunakan bahasa asing, misalnya Inggris. Jika lawan bicara Anda, orang yang sama dengan Anda, mungkin akan mengerti. Namun, jika yang Anda ajak bicara tidak paham, tentu akan terjadi mis komunikasi. Faktanya saat ini banyak orang yang berbicara memakai campuran bahasa asing. Ini tentu kurang baik, kecuali Anda dan lawan bicara sama-sama memahaminya.
3. Tunjukan kesan bahwa anda antusias
Ini sangat penting, sebab pembicaraan akan terasa hambar jika tidak ada rasa antusias. Oleh karena itu Anda harus mampu menciptakan hal tersebut, caranya dengan menunjukan kesan jika Anda antusias dalam berbincang-bincang.
4. Dengarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara
Komunikasi itu bukan hanya dari satu sisi, melainkan dua sisi. Jadi, agar Anda bisa berbicara dengan baik. Anda juga wajib mendengarkan apa yang diucapkannya. Ini merupakan cara Anda untuk bisa menyesuaikan topik yang dibicarakan. Dengan demikian, obrolan akan menjadi lebih menarik. Sebab, topik bahasan yang dibincangkan nyambung satu dengan yang lainnya. Oleh karena, untuk menjadi pembicara yang ulung, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik.
12 Jul 2018
Siapa yang tidak mengenal istilah “Public Speaking”. Dalam bahasa Indonesia Public Speaking dapat diartikan dengan "berbicara di depan umum". Sering pula Public Speaking disebut "pidato" atau "ngomong di depan orang banyak".
Dalam arti luas Public Speaking adalah suatu bentuk komunikasi kepada sekelompok orang di depan umum dengan tujuan memberikan informasi, mempengaruhi publik atau bahkan menghibur orang banyak. Public Speaking merupakan rumpun keluarga dari Ilmu Komunikasi yang mencakup kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan umum, kelompok maupun perseorangan.
Pada pelaksanaannya Public Speaking memerlukan strategi dan teknik yang tepat. Namun bagi seorang pemula tentu hal ini akan sulit terwujud jika tidak didampingi dengan latihan secara rutin. Banyak pihak yang beranggapan jika berhadapan dan berbicara di depan orang banyak adalah hal yang paling menakutkan. Hingga satu dari sekian banyak orang lebih memilih sakit dibandingkan harus melakukan Public Speaking. Hal ini disebabkan oleh rasa takut karena tidak terbiasa berbicara di depan umum sehingga rasa nerveous seringkali hadir dan mengganggu.
Berikut adalah beberapa teknik dasar dalam Public Speaking :
1. Teknik mengendalikan rasa grogi
Perasaan grogi dapat disebabkan oleh dua hal yaitu tidak terbiasa dan tidak menguasai materi. Untuk dapat terbiasa, perbanyaklah melakukan latihan, supaya materi yang akan disampaikan dapat dikuasai. Rasa grogi juga dapat dialami oleh sebagian orang yang sudah terbiasa dan menguasai materi. Contoh : ada salah satu di antara audiens yang membuat kita merasa kurang nyaman dengan kehadirannya. Maka, cara cepat untuk mengatasinya adalah dengan menarik nafas dalam-dalam, ulangi hingga perasaan grogi sedikit demi sedikit berkurang, lalu yakinkan diri bahwa “saya pasti bisa”.
2. Teknik mengatur pernafasan
Ketika berbicara di depan publik sebisa mungkin rutin mengatur pernafasan. Karena seringkali keadaan grogi membuat seseorang mengalami gangguan pada pernafasannya. Solusinya adalah dengan berlatih supaya bisa bernafas panjang dan mampu mengelolanya. Antara lain dengan cara meniup lilin yang menyala pada jarak 1 meter, tarik nafas sedalam mungkin melalui hidung, lalu keluarkan melalui mulut pelan-pelan dan lakukan berulang-ulang.
3. Teknik vokal
Intonasi adalah salah satu bagian terpenting dari teknik vokal, stressing pada kata/kalimat tertentu, merendahkan volume pada saat permulaan dan akhiran, memainkan kecepatan berbicara (speed/tempo), perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation). Gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan "suara perut" (diafragma).
4. Persiapan dan latihan
Kualitas persiapan dan latihan menentukan kualitas hasil yang akan didapat nantinya. Hal ini sangat diperlukan bagi pemula yang sedang dalam proses belajar. Namun tidak hanya bagi pemula saja, bagi seseorang yang sudah profesional pun latihan sangat dibutuhkan. Orang-orang yang kompeten/ahli tidak akan mempertaruhkan reputasi mereka dengan tampil jelek karena persiapan yang kurang matang.
5. Teknik Pembukaan
Setiap detik ada 11 juta bit informasi yang masuk ke panca indra seseorang, sementara dia hanya akan memproses sekitar 40 informasi dan membuang yang lain. Oleh karena itu penting sekali untuk menarik perhatian audiens pada saat awal penyampaikan materi dengan teknik pembukaan yang baik. Ada banyak cara dalam membuka pidato, namun yang paling disukai adalah membuka dengan kisah/cerita, humor atau ungkapan lucu, mengutip pepatah/kata mutiara, dan langsung mengemukakan inti materi yang akan disampaikan.
6. Teknik Penutupan
Pada saat pidato akan diakhiri, berikan tanda (signal), bahwa Anda akan segera mengakhirinya. Misalnya saja dengan mengutip pepatah/kata mutiara Contoh : "One more think, kesusksesan adalah perjuangan dari kegagalan demi kegagalan, tanpa kehilangan antusiasme. Sekian dari saya.. salam sukses!" Disarankan untuk tidak membuat topik baru sehingga mengakibatkan pembicaraan menjadi panjang lebar.
7. Penguasaan materi
Dalam forum diskusi formal ataupun non formal selalu menuntut persiapan. Tujuannya tidak lain supaya topik/materi yang dipilih betul-betul dikuasai. Pengusaan materi yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Jadi penguasaan materi ini sangat penting bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai teknik dasar Public Speaking, semoga dapat bermanfaat ^_^
12 Jul 2018
12 Jul 2018
12 Jul 2018
Artikel Terbaru
21 Jul 2018
1. Gunakan Nada yang pas
Agar komunikasi berjalan lancar, Anda harus memakai nada yang ...
Artikel Terbaru
12 Jul 2018
Siapa yang tidak mengenal istilah “Public Speaking”. Dalam bahasa Indonesia Public Sp...
Artikel Terbaru
12 Jul 2018
Pernahkan anda merasakan kaki dan tangan anda gemetar serta menjadi dingin seketika? Lidah terikat ...
TYPSS PUBLIC SPEAKING & COMMUNICATION SKILL
Mayapada Tower 11th Floor Jln. Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920
Telp : 021 - 5705335, 7234346, 7234345
HP : 085775617339, 08156027560
school.tantowi@gmail.com